Amarah yang Tak Disengaja
Keluar begitu saja, tanpa komando
Bertaburan layaknya gula tumpah, tanpa perintah
Amarah itu, mengapa harus hadir lagi, tak cepat pergi
Kemarahan itu, selalu berujung penyesalan, membuat kesialan
Betapa benci aku pada makhluk “amarah” itu, selalu mengganggu
Mengganggu kesenangan hati,
Kenapa pula harus ada yang memicunya, bukankah hati ini sudah berdamai sejak lama,
Berdamai tuk tidak mengikuti amarah sesaat,
Tapi semua tlah terjadi, dan sekarang waktunya berdamai
Bisa? Harus diusahakan, yang penting usaha... SEMANGAT!!
Menyingkir KAU AMARAH!!!!!!!!!!!!!!
No comments:
Post a Comment
What do you think?