Wednesday, June 8, 2011

Tentang Sikap

Saatnya berbenah diri, memperbaiki yang salah dan melanjutkan yang sudah benar.

Kalian (keluarga, teman, orang yang baru kenal, tau siapapun kalian) mungkin (ini hanya pendapatku saja) berpikir bahwa aku sangat unik.

Unik, ini semua tentang karakter:

1. Gokil

2. Cuek

3. Nyantai

4. Ambekan

5. Pemarah

6. Asik

7. Bertanggungjawab

8. Aneh

9. Loyal

10. Pemalas

11. Berantakan

12. Prinsipal/idealis

13. Egois

14. Kepedean/narsis

15. Baik

16. Penakut

17. Manja

18. Galak

19. Childish

20. Dan lain-lain

Tapi tahukah kalian?

1. Ketika aku berusaha menjadi seseorang yang “gokil” atau bahkan sangat “gokil” di depan kalian, aku ingin melihat senyum kalian. Karena aku tahu, kalian sangat lelah dengan urusan seharian. Jadi setidaknya dengan menjadi “gokil” di hadapan kalian, kalian bisa melepas penat sesaat.

2. Ketika aku sedang menjadi seseorang yang “cuek”, bukan berarti aku tidak peduli. Aku hanya ingin kalian berusaha mengatasi masalah kalian sendiri, karena aku yakin kalian bisa. Setidaknya, aku bisa melihat proses pembelajaran itu dari jauh, melihat kalian semakin matang dalam bertindak.

3. Ketika aku bersikap santai, bukan berarti aku tidak serius. Aku hanya tak ingin membebani pikiranku dengan kemungkinan-kemungkinan buruk. Karena itu aku lebih suka santai menghadapi masalahku. Aku yakin, skenario Allah adalah yang terbaik, itu saja.

4. Ketika aku menjadi seseorang yang ambekan, tahukan kalian bahwa aku juga terkadang ingin diperhatikan. Sebagai anak, saudara, teman, aku ingin kalian memperhatikanku. Aku ingin keberadaanku dianggap oleh kalian. Apa itu juga tidak boleh?

5. Ketika aku menjadi seorang pemarah, aku mungkin dalam kondisi lelah. Lelah fisik, lelah batin. Maka jangan hiraukan aku jika aku marah. Biarkan aku sendiri. Itu jauh lebih baik karena aku tidak ingin menyakiti kalian dengan kata-kata pedasku ketika marah.

6. Ketika aku menjadi seseorang yang asik untuk diajak ngobrol, main, atau hal lainnya, maka manfaatkanlah. Karna terkadang aku ingin bisa berbagi banyak hal dengan kalian. Dan terkadang, aku hanya ingin kalian bahagia dengan membagi beban kalian denganku. Aku akan sangat bahagia.

7. Ketika aku mencoba bertanggungjawab atas segala hal yang diakibatkan olehku, entah berimbas untuk orang lain atau tidak, maka aku akan bertanggungjawab. Menanggung resiko perbuatanku sendiri, sungguh itu merupakan pembelajaran akan nilai kedewasaan. Maka mungkin itu akan menyebabkan kalian tidak nyaman atau tidak sependapat, maafkanlah aku.

8. Ketika aku sedang bersikap aneh, itu berarti ada beban dipundakku yang kucoba tahan. Maka tingkah laku anehlah yang keluar. Maka, mohon maklum saja. Terkadang tidak semua hal aku bisa berbagi beban, maka dengan bersikap aneh, aku coba memberitahu kalian. Tapi aku hanya ingin kepercayaan kalian bahwa aku akan baik-baik saja.

9. Ketika aku bersikap loyal, bukannya aku sok baik. Entahlah, aku sangat percaya dengan petuah “banyak sedekah, banyak rezeki”. Aku hanya ingin mengamalkan petuah itu. Itu saja motifku.

10. Ketika aku bersikap pemalas, berarti imanku sedang turun. Mungkin pula jenuh dengan segala rutinitas yang ada. Maka tolong ingatkanlah aku. Kumohon. Kalau perlu, buatlah aku marah dengan mengancam akibat dari sifat malasku. Bantulah aku.

11. Ketika aku menjadi seseorang yang berantakan, mungkin itu akibat sifat malasku. Maka terus ingatkan aku.

12. Ketika aku menjadi seorang yang sangat idealis, kalian mungkin sering aku sakiti. Aku tahu resiko itu. Aku ingin kalian juga mengerti bahwa seperti inilah cara berpikirku. Maka sekali-kali berdebat soal prinsipku, karena ini soal prinsip hidup dan setiap orang berhak memiliki prinsip hidupnya masing-masing.

13. Ketika aku menjadi seseorang yang sangat egois, terkadang aku hanya takut malu. Maka aku akan mati-matian bersikap egois. Aku tidak suka menjadi orang yang plin plan, maka aku lebih memilih menjadi seorang yang egois terkadang. Ya, maaf jika aku sering egois.

14. Ketika aku menjadi seorang yang narsis tingkat tinggi, aku hanya ingin membuat sensasi, setidaknya kalian bisa tertawa dengan itu. Menyenangkan sekali bisa membuat kalian tertawa.

15. Ketika aku menadi seseorang yang baik, aku hanya mencoba menuruti apa kata Rosul. Semua orang bisa menjadi orang baik, jadi wajar saja. Tidak ada yang spesial.

16. Ketika aku menjadi seseorang yang penakut, terkadang aku hanya ingin kalian memperhatikanku. Ketika aku menjadi takut, maka kalian hanya akan menghadap ke arahku. Itu saja sudah cukup.

17. Ketika aku menjadi seseorang yang manjanya minta ampun, sekali lagi aku hanya ingin perhatian kalian. Mungkin karena aku perempuan terakhir di keluarga, maka aku merasa wajar-wajar saja bersikap manja. Perhatian. Itu saja.

18. Ketika aku bersikap kekanak-kanakan, itu hanya sekedar pengalihan dari beban seharian. Terkadang aku lebih senang menjadi anak-anak. Itu saja.

19. Ketika aku bersikap galak, aku hanya ingin kalian menuruti apa kataku. Karena terkadang sulit sekali meminta perngertian dan bantuan kalian. Jadi, turuti saja ketika aku galak. Karena aku pasti akan sangat berterima kasih di kemudian hari.

20. Dan ketika sifat dan sikap-sikap lain muncul dalam tingkah lakuku, semua ada alasannya. Dan aku hanya berusaha menempatkannya sesuai kebutuhan dan keadaan.

Hidup ini pilihan. Dan termasuk pilihan sikap dan sifat tentunya. Aku tahu, mungkin kalian tidak sepenuhnya sependapat denganku. Tapi sekali lagi hidup ini pilihan bukan? Maka pilihan kalianlah untuk sependapat atau tidak denganku. Life must go on whether you like or not. And I just do my best for it. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment

What do you think?